Friday 5 April 2013

Senja #2

Senja, bolehkah aku bertanya mengapa bumi berputar pada porosnya
Dan bumi dengan seimbang hidup diantara ruang nan luas tanpa udara
Senja, aku percaya bahwa matahari menjadi semangatku dipagi hari
Dan, bulan meninabobokanku di malam hari

Senja, bagaimana dengan fajar yang selalu menemaniku laksana lentera disetiap jalan-jalanku
Senja, begitu banyak kata tertulis jelas melukiskanmu
Wahai senja, ribuan bait puisi telah terukir namamu
Senja, aku percaya kaulah energi positif dalam setiap hembus nafasku

Aku terpaku melihatmu dari kejauhan, tampak senyum tergantung indah diwajahmu
Dan ketika kau mulai memudar, tak tampak lagi keindahanmu
Tak kunjung ku dengar senandungmu
Tak dapat lagi ku nikmati senyumanmu

Wahai senja, jelaskan kepadaku
Kau membuat aku ragu-ragu, kau mengangkatku tinggi-tinggi dan menghempaskan aku begitu saja
Wahai senja, jelaskanlah kepadaku
Walau hujan dan badai menerpaku, walau panasnya gurun menjilat-jilat tubuhku
Wahai senja, jelaskan kepadaku
Atau aku akan mati disini
Kembali menjadi bagian gelap dari sisi yang terang
Kembali menjadi angan-angan dari sebuah cita-cita dan harapan
Kembali menjadi sampah dari sebuah usaha yang sia-sia

Senja, namun kini kau biarkan aku berlalu
Kau tak lagi mendengarku dan sekali pun tersenyum untukku
Kau tak lagi bersenandung meninabobokanku bersama bulan dipangkuanmu

Senja, suatu hari ku pastikan kau kembali
Tak peduli bagaimana hidup dan mati
Senja, kau bagian terang dari setiap goresan tinta hitam disetiap langkahku
Kembalilah senja, biarkan aku mati
Biarkan ku nikmati senyummu itu, lalu mati terhujam waktu

28712-0012

Senja

Senja, aku tak pernah menyesal dapat mengenalmu dengan satu nama
Nama yang selalu mengalun indah bak titisan kalbu sang pujangga
Senja, parasmu nan rupawan hadirkan kesejukkan
Senyummu nan elok sungguh menggugah siapapun ingin menjamahmu

Senja, tahukah kamu bagaimana langit sangat sedih ketika harus melepasmu diufuk timur?
Kuning dan jingga keemasan tampak luarbiasa menyambut berkata “selamat pagi wahai dunia!”
Senja, telah ku titipkan barisan bukit untukmu terlelap
Bahkan sudahku siapkan alunan lagu dimalam hari sebagai pengantar tidurmu
Senja, bila saja kamu tahu semua dan setiap syair puisi yang tertulis berisikan tentangmu

Senja, senyummu nan elok sungguh menggugah siapapun ingin menjamahmu
Bahkan begitu juga dengan aku dan dia
Senja, ketika kita tertawa bersama inginkah kamu untuk mengulangnya?
Senja, ketika kita bercanda bersama inginkah kamu untuk mengulangnya?
Dan senja, ketika kita berakhir dan langit berubah menjadi gelap tahukah kamu apa yang aku pikirkan?
Ya, bagaimana aku bisa menikmatimu esok hari

Bekasi, 16-07-12, 21:40

Ini Sulit


Waktu cukup membunuh setiap langkah-langkah kecilku
Ketika kau hentikan impian-impian besarku yang sudah terukir jelas dilangit malam
Waktu cukup membangunkanku bahwa yang ku punya hanya tiupan nafas didalam raga yang kosong
Sekarang, ku coba memulai kembali
Ku coba rangkai kembali
Namun tak banyak yang kembali
Hanya angan tak pasti

Seperti gaungan lembut dari teriakan kencang sang raja hutan
Seperti detak-detak teratur yang dihasilkan jarum jam
Seperti denyut nadi yang mengalir mengikuti alurnya

Ku pikir kita cukup mengerti tentang apa yang terjadi
Namun bukan itu
Ku pikir kita sanggup tuk berjalan sendiri-sendiri
Namun tak begitu

Matahari berteriak KAMU BISA!
Namun yang ku temukan berbeda
Ku coba lagi berdiri
Tapi yang ku dapat hanya ratusan kali terjatuh

Menyadari kehilangan ini
Sulit
Menghadapi kesendirian ini
Sulit
Menerima dan harus memulai kembali mimpi
Sulit

Namun aku tak pernah punya pilihan
Ketika orang lain bisa memilih putih diantara hitam
Ketika orang lain bisa memilih pergi diantara diam
Ketika orang lain bisa memilih untuk setia diantara ribuan kata berpisah

Kini kau buat aku mengerti
Yang aku lihat semua adalah semu
Yang aku rasakan hanya nafsu
Yang aku rindukan hanyalah sentuhan

Ketika aku berada diakhir
Banyak orang yang mungkin malah mencoba untuk memulai
Namun takdirku berada digenggamanku
Tak ku biarkan sedikitpun angin menggoyahkan apa yang sudah jadi prinsipku
Tak ku biarkan lagi keadaan mengasihaniku

Agar semua pun tau
Aku sekokoh salju


Rgrds~

Berjalan, Berlari, dan Diam


Hey lihat!
Bintang besinar selalu seperti itu
Matahari membakar tubuhnya, selalu begitu
Bumi berputar pada porosnya selalu begitu

Hey! lihatlah burung-burung menari dilangit dengan teriakan-teriakan kecilnya
Semut-semut saling menyapa kawannya seakan mengucapkan selamat pagi, selalu begitu

Hey! rasakanlah gesekan-gesekan halus dari daun-daun
Hembusan angin meninabobokanmu
Pelukan hangat dalam dekap ibundamu

Kami ini jiwa-jiwa nan rapuh wahai penguasa!
Kami gugur dalam sentuhan halus
Kami retak dalam bisikan malam

Maka bagaimana harusnya untuk kami berontak?!
Untuk bicara dan berkoar
Untuk merengkuh hak, apa lagi untuk berjalan dan berlari pun kami tak mampu.

Jadi perlukah semua itu kami perjuangkan?!
Ketika pada akhirnya kami akan jatuh tersungkur dalam lubang nan kelam
Gelap, kotor, lembab, bising, pengap!
Tiada kehidupan
Semua mati, semua mati, semuanya mati wahai penguasa!

Kamu tahu apa yang kamu butuhkan selain tak lupa berhenti bernapas saat itu?
Diam.
Ya, bernapas dan diamlah
Ku kira kau akan lebih mengerti hidup ketimbang aku
Tidak!
Aku ini sang punguk yang merindukan bulan
Tuk berjalan lebih jauh dari biasanya saja mungkin aku tak mampu
Apalagi untuk berlari

Penguasa! sudah cukup kau buat aku tersiksa
diamlah, belajarlah berjalan, baru bisa kau berlari!


Notes: dari sebuah coret-coretan ketika lelah belajar matematika

Sesak

Ketika aku dipaksa untuk memulai, aku terpaku pada satu arah
Aku terdiam dalam hening, seakan tak paham tentang keadaan

Aku terbiasa tanpa arah
Bahkan aku dapat melihat tanpa waktu menunjukkan kekuasaannya
Tertawa aku melihat tingkahmu dicermin itu
Ku sentuh permukaannya dan semuanya menghilang
Kemana?

Bisakah kau tunjukkan kepadaku apa yang sedang terjadi
Seakan ia merasa, seakan masuk kedalamnya dan akhirnya kita jatuh didalam ruang hampa tanpa udara

Sesak, dan peluh dimana-mana
Tangis, benci bersatu didalamnya
Apakah ini dunia?
Ya, ini milikmu.
Bisakah kau kembalikanku pada dunia sejuta jendela wahai penguasa?!

Tidak, itulah tempatmu.
Itu milikmu dan nikmatilah apa yang menjadi bagianmu
Sedetik berikutnya aku mulai jatuh tersungkur dibawah pohon berakar kokoh
Detik berikutnya detak jantungku mulai menghilang dan..
Aku hidup dalam keabadian.

Notes: Untuk yang mati karena cinta yang abnormal dimata dunia

KEEP YOUR SELF RESPECT!


Somebody talk about love
They don't know how many dangerous in this word
we can see guys! How many peoples falls in love
and how many people hurting

Try to see guys!
love isn't about boy friend
love isn't about kissing, hugging, realitionship, and all about love that we know!
Try to see girls!
look around of you now!
how many friends always beside of you
how many friends can be good listener for you

they always be there if you need
they come to wipe out your tears
when problems come to deathing your self!

come on friends
keep your self respect!
try to understand the meaning of the love once again
love isn't enough for your feedback to your boy friend
love isn't enough for kissing, hugging, and realitionship

good love come from the friendship
you know, we're a mosleem
so, please keep your self respect
for another dangerous of love
for many wrong ways!
KEEP YOUR SELF RESPECT!
so, Allah become to embace you

keep your self respect guys!
so, you can know how many true means of the love
NO! love isn't enough from your realitionship with your boy friend
but, love is one word with 1000 means
love, come from the friendship
love is about you and god!
love is about life!
love is about you and someone who can be your husband in the future :)

so, KEEP YOUR SELF RESPECT GUYS!
for another dangerous of falses love!
so, keep your self respect girls!
we're a mosleem

With love,
Trieas Maya

Tuesday 2 April 2013

Aku Penulis Bebas

Aku ingin menjadi sastrawan, namun tak terkekang
oleh waktu, tenaga, pikiran, materi, dan kontrak
Aku ingin menjadi novelis, namun tak terkekang
oleh tinta, printer, honor, deadline, dan perjanjian hitam di atas putih

Aku ingin menuliskan setiap langkahku di atas kertas
namun bukan kertas kosong tanpa coretan
yang untuk menyentuhnya saja aku tak kuasa.. tak tega rasanya..
Aku ingin menorehkan tinta pulpen diatas kertas buram penuh coretan itu
namun yang ku punya hanya pensil bekas semasa sekolah

Aku ini seniman, Aku juga sastrawan
namun tak ada yang mengenalku
Aku fana didunia mereka
Dunia sastra berbiaya

Aku ini kertas-kertas kosong itu
yang mereka isi dengan tinta dan dengan mudah membuangnya ketika salah
Aku ini tinta-tinta itu, yang tanpa Aku kalian tak mampu menghasilkan karya

Aku sederhana
Aku sastrawan, Aku penulis bebas
hanya dengan secarik kertas buram dan pensil bekas, Aku bisa menghasilkan karya
Aku bangga tidak menjadi seperti kalian
yang selalu menargetkan materi untuk perutmu sendiri

Rgrds~

Ini Bukan Soal Pilihan

Banyak yang bicara kalau hidup singkat dan kita harus melewatinya
Banyak yang bicara kalau kita harus tetap lurus seperti pada awalnya
Namun tak juga jarang yang mengatakan bahwa kamu harus berani mengambil resiko untuk tetap bisa bertahan

Aku percaya hidup bukan hanya tentang sekedar untuk hidup dan mati
Hidup juga bukan tentang pilihanmu sendiri
Menghargai, mengasihi, berusaha, dan berdo'a sungguh kamu pasti membutuhkan orang lain
Hidup bukan hanya tentang sekedar tertawa dan menangis
Atau hal-hal yang ada diantaranya

Langit dibuat biru, awan bergambar bak gumpalan-gumpalan pasti ada artinya
Sama seperti hidup, yang kadang dibuat sulit dan terkadang dibuat mudah
Sekali lagi ini bukan soal pilihan
Dimana kamu masih mempunyai beberapa pilihan pada suatu keadaan

Hidup bukan pilihan untuk dapat bergantung dengan orang lain atau tidak
Tapi hidup mengajarkan bagaimana kamu dapat menjaga apa yang sudah tertanam didalamnya
Termasuk cinta, kasih, dan kepedulian terhadap sesama

~Rgrds